Apa yang Anda rasakan saat sedang mengantri dan tiba-tiba ada orang yang memotong antrian? Atau saat Anda berjalan dengan santai sambil memegang kopi namun tiba-tiba ada orang yang menyenggol dan membuat kopi tumpah mengenai baju Anda? Apakah Anda merasa kesal dan marah? Jika iya, itu sangat wajar. Rasa marah merupakan salah satu bentuk emosi dasar manusia. Kemarahan adalah emosi kompleks yang memberi sinyal bahwa kita merasa tidak nyaman, takut dan terancam.
Namun kita harus dapat mengendalikan kemarahan kita, karena jika tidak dapat mengendalikan kemarahan ada konsekuensi negatif yang harus kita terima. Kemarahan yang tidak dapat dikendalikan atau terkesan meledak-ledak membuat kita terlihat egois dan tidak dewasa. Selain itu, kemarahan bisa berdampak negatif pada hubungan sosial.
Ketika kita sangat marah, otak menjadi sangat terangsang sehingga kita kehilangan kemampuan untuk memikirkan apa yang terjadi secara logis. Dibutuhkan tubuh yang tenang untuk berpikir dan mengatur emosi melalui proses penalaran yang logis.
Mengelola rasa marah…
Maka ada baiknya jika kita belajar bagaimana cara mengelola kemarahan. Belajar mengekspresikan kemarahan adalah bagian dari pengembangan diri. Kita diajar untuk mengubah reaksi negatif dari kemarahan menjadi kata-kata yang baik untuk mengkomunikasikan perasaan kecewa dan marah kita. Tapi, hal tersebut tentu saja tidak mudah untuk dilakukan. Banyak orang merasa kesulitan dalam menjalani proses tersebut.
Hal awal yang dapat kita lakukan untuk mengelola kemarahan adalah belajar bagaimana membangun kemarahan tersebut secara konstruktif. Pelajarilah pola tubuh, pikiran dan perasaan yang membuat kita merasa marah dan bagaimana cara meredakannya. Selanjutnya yang harus kita lakukan saat kita sedang marah adalah dengan cara meluangkan waktu sejenak untuk bernafas yang dalam. Dengan pernafasan yang dalam, gairah tubuh dan otak menjadi turun dan berimbas pada stabilnya proses perasaan dan penalaran yang dapat mengurangi kesempatan kita untuk mengatakan dan melakukan hal-hal negatif yang mungkin bisa kita sesali kemudian.
Untuk mengetahui kemarahan kita, kita harus terbiasa dengan ketakutan yang ditimbulkan di dalam diri kita. Kita bisa belajar banyak tentang diri kita melalui kemarahan kita. Reaksi positif atau negatif dari kemarahan bergantung pada bagaimana kita mengatasinya.
So, have a calm day 🙂