Di kesempatan keren kali ini saya ingin sedikit mengulas tentang apa sebenarnya hipnosis, hipnotis dan hipnoterapi.
Kata hipnosis berasal dari kata hipnos, yang berarti dewa tidur pada mitologi Yunani. Dalam kamus psikologi kata hipnosis diartikan sebagai ilmu atau metode komunikasi dengan dan untuk menjangkau pikiran bawah sadar.
Sama seperti pemain gitar yang disebut gitaris dan pemain piano yang disebut pianis. Jika hipnosis adalah keilmuannya, maka hipnotis adalah orang yang melakukan hipnosis. Memang ada kesalahan umum tentang definisi ini di masyarakat luas terutama Indonesia dan ini yang perlu di luruskan. Jadi buat kamu yang sudah baca tulisan ini tentu sudah bisa menggunakan istilah yang tepat.
Sementara itu ada juga yang dinamakan dengan hipnoterapi. Hipnoterapi adalah terapi psikologi yang menggunakan metode hipnosis ditambah dengan teknik-teknik tertentu untuk mengatasi masalah atau kendala psikologi dari seseorang.
Hipnoterapi bahkan secara resmi telah diterima sebagai alat terapeutik yang sah dan diakui oleh berbagai macam asosiasi sejak lama, seperti :
- 1955 – British Medical Association
- 1956 – Catholic Church, Vatican
- 1958 – American Medical Association
- 1960 – American Psychological Association
Hipnosis di Indonesia
Hipnosis mulai populer di Indonesia seiring sering ditayangkannya acara hiburan di TV yang dipandu oleh Romy Rafael. Dulu sebelum saya mempelajari hipnosis, saya memiliki pandangan yang cukup negatif tentang hipnosis. Salah satunya karena efeknya seakan memaksa seseorang untuk bisa melakukan sesuatu yang di luar kehendaknya, bahkan tidak bisa berhenti melakukan itu.
Tidak berhenti disitu fenomena hipnosis makin menyebar dengan adanya acara yang dipandu oleh Uya Kuya dimana setiap tamu yang datang ke acaranya selalu dia hipno, untuk kemudian bisa membongkar rahasia atau mengungkapkan kejujurannya. Ditambah juga maraknya kejahatan pada saat itu dengan korban yang tidak sadar atas apa yang telah terjadi padanya ramai diberitakan dan dilabeli sebagai kejahatan hipnosis.
Pemahaman Yang Benar Terkait Hipnosis
Apakah hipnosis memang seperti yang disebutkan sebelumnya? Tentu tidak. Pandangan yang salah tentu akan sangat merugikan masyarakat. Masyarakat yang tidak mengerti akan hipnosis justru akan menutup diri dan menolak mempelajari atau mencoba hipnosis dengan berbagai alasan seperti takut dibongkar rahasianya, takut dijadikan bahan bercanda dan lain sebagainya. Padahal jika masyarakat tahu tentang hipnosis yang sebenarnya, mereka akan bisa mendapatkan banyak manfaat dari praktek hipnosis.
Kondisi hipnosis sebenarnya bukan kondisi yang luar biasa. Kita bahkan mengalaminya setiap hari. Kondisi ini identik dengan gelombang otak alfa dan theta. Gelombang alfa berada dikisaran 8-12 Hz dan Theta pada 4 – 8 Hz, ketika aktifitas gelombang otak dalam range alfa atau theta maka kondisi ini juga sering disebut dengan kondisi trance. Kapan kita mengalami hal itu? Sering sebenarnya, tapi yang paling jelas yaitu saat mau tidur dan saat baru bangun tidur.
Kondisi Hipnosis (Trance)
Secara alamiah saat kita mau tidur gelombang otak akan turun dari beta (kondisi aktif), ke alfa, menuju theta, dan berakhir di delta (kondisi tidur pulas tanpa mimpi. Begitu juga sebaliknya saat bangun gelombang otak akan naik dari delta, ke theta, menuju alfa, dan akhirnya kembali ke beta ketika kita sadar penuh.
Saya beri contoh lagi ya biar semakin jelas. Kamu semua tentu pernah menonton filmkan? Ketika menonton dan tiba pada adegan yang seru seperti adegan kejar-kejaran di film action, kamu pasti merasa tubuh kamu menjadi tegang, nafas berubah, dan detak jantung berdebar lebih kencang. Hayoo kenapa itu bisa terjadi? Padahal anda jelas tahu jika yang sedang anda tonton itu bukan sesuatu yang nyata. Ya, pikiran sadar anda tahu bahwa tayangan itu bukan sesuatu yang nyata, namun pikiran bawah sadar anda menerima apa yang anda lihat dan alami sebagai sesuatu hal yang nyata.
Saat menonton film, perhatian kamu terpusat pada apa yang sedang berlangsung di layar, sehingga kamu bisa jadi tidak mendengar suara-suara lain. Bahkan ketika handphone berbunyi atau ada yang memanggil kamu tapi kamu tidak mendengarnya. Pada saat ini kamu sangat sadar dengan keberadaan diri kamu yang sedang menonton film, namun semua sensasi perasaan bisa kamu rasakan misalnya sedih, tegang, gembira, kecewa, marah, jengkel dan lain sebagainya. Saat itu kamu sebenarnya berada dalam kondisi hipnosis.
Muncul pertanyaan, apakah kita yang dikendalikan oleh film yang kita tonton? Tentu saja tidak! Film itu tidak mengendalikan diri kamu , tapi mengarahkan pikiran kamu dengan alur cerita. Inilah sebenarnya yang dimaksud kondisi hipnosis atau trance.
Berbeda dengan pemahaman kebanyakan orang yang mengatakan bahwa dalam kondisi hipnosis kesadaran seseorang sangat lemah, justru dalam kondisi hipnosis level kesadaran seseorang meningkat sangat tinggi.
Contohnya : Siapa yang pernah dengar tips bangun tengah malam untuk belajar bisa membuat kita lebih mudah mencerna materinya? Apakah efektif? Ya, itu terbukti efektif karena kita belajar pada saat kondisi gelombang otak alfa atau bisa disebut kondisi trance. Dalam kondisi tersebut justru level kesadaran dan fokus kita meningkat drastis.
Nah, sekarang sudah tahu kan bahwa kondisi hipnosis ini adalah kondisi umum yang kita alami di keseharian kita?
Lebih Jelas Sekarang
Sudah mulai kenal nih dengan hipnosis. So, di tulisan selanjutnya saya akan bahas lebih banyak lagi tentang hipnosis. Dari pembagian jenis hipnosis berdasarkan penggunaan, manfaat hipnosis, teknik-teknik yang bisa kamu lakukan untuk membantu hidup kamu , bahkan kalo ada yang berminat untuk belajar hipnosis saya akan coba bantu berikan langkah demi langkahnya.
Jika ada pertanyaan tentang seputar hipnosis, kamu bisa tanyakan di kolom komentar di bawah ini.
Semoga bermanfaat ya!
See you!