• Mindset
  • Emotion

Positive Thinking dan Positive Feeling

-

- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -

Positive thinking adalah sebuah konsep sederhana yang sering disalahkaprahi dan salah pula penerapannya. Oleh karena itu di kesempatan kali ini saya akan coba menjelaskan secara mendasar, harapannya Anda lebih mudah memahami dan menerapkan positive thinking dan positive feeling.

Sebuah pemikiran adalah informasi yang sederhana. Pikiran sendiri sebenarnya tidaklah memiliki kekuatan besar. Kekuatan besar dari pikiran positif dan negatif sebenarnya berasal dari emosi dan perasaan yang dibawa oleh pikiran tersebut.

Misal, ketika Anda terjebak kemacetan. Kondisi ini dapat membuat emosi marah muncul secara alami, apalagi kondisinya Anda sedang buru-buru karena ada urusan yang sangat penting. Seakan tak peduli seberapa kuat Anda mencoba berpikir positif, emosi marah itu akan terus muncul. Sampai Anda dapat meredakan dan mengendalikan emosi kemarahan itu, semua tindakan Anda akan diarahkan oleh emosi tersebut.

Dalam contoh kasus di atas, Anda mungkin dapat berpikir dalam pikiran Anda, “tenang, semua akan baik-baik saja”. Namun tak dapat kita pungkiri bahwa tindakan Anda akan selalu selaras dengan emosi dan perasaan Anda, bukan dengan pikiran Anda.

Positive Thinking

Di luar sana banyak orang yang telah mencoba berpikir positif untuk mengurangi stres, meningkatkan kualitas hidup, ingin lebih bahagia, dan sukses. Pertanyaannya, apakah cara tersebut bekerja efektif bagi Anda?

Saya pun pernah mengalami ketika pertama kali mencoba untuk menerapkan berpikir positif. Dalam kondisi yang kurang baik, saya coba lawan emosi negatif itu dengan berpikir positif, mengatakan pada diri sendiri untuk tenang, bahwa semua akan baik-baik saja. Hasilnya? pikiran positif itu hanya bertahan sebentar,  sehingga dalam jangka waktu tertentu pikiran positif yang saya coba tanamkan tergerus oleh emosi yang muncul.

Saya kemudian menduga bahwa ada yang salah dengan cara pandang ini. Hal ini membawa saya berpikiran bahwa konsep tentang berpikir positif ini hanya sekedar omong kosong belaka.

Seperti yang telah saya kemukakan sebelumnya, pikiran itu sifatnya netral dan tidak memiliki kekuatan besar. Mengatakan kepada diri sendiri “saya senang” ketika Anda dalam keadaan tertekan tidak akan merubah apapun. Komponen ajaib yang membuat pikiran positif menjadi kuat adalah komponen emosionalnya.

Positive Feeling

Agar bisa lebih memahami, mari ikuti latihan sederhana berikut ini. Lakukan teknik pernafasan sederhana ini tiga kali. Tarik nafas perlahan, nikmati sensasi udara masuk lewat hidung, mengisi rongga dada, dan keluarkan perlahan melalui hidung.

Lalu pikirkan kembali sebuah moment bahagia yang pernah Anda alami. Mungkin saat anda lulus kuliah, menikah, saat memiliki anak pertama, dan lain sebagainya. Bayangkan dengan sangat jelas di pikiran Anda, dengarkan suara yang muncul, perhatikan aroma juga rasa yang muncul. Dan yang paling penting rasakan kebahagiaannya.

Inilah yang dinamakan positive state, karena dalam kondisi ini Anda sangat bisa untuk membuat perubahan dalam hidup Anda yang sesuai dengan apa yang Anda inginkan. Lebih bahagia, lebih sukses, dan lebih percaya diri. Keadaan inilah yang sebenarnya diajarkan oleh para praktisi self-help ketika mereka sarankan Anda untuk “berpikir positif”. Jika melihat istilah mungkin yang lebih tepatnya “merasa positif”.

Positive Thinking bisa berhasil, Jika?

Berpikir positif hanya akan berhasil ketika Anda bisa mengkombinasikan antara pikiran positif dan emosi positif. Tentu ini akan butuh latihan hingga Anda terbiasa.

Merasa Positif itu Penting

Emosi seperti ketakutan, kecemasan, depresi bukanlah sesuatu yang menyenangkan, tapi juga menghambat kesuksesan dan perkembangan Anda dalam hidup. Anda tidak dapat menjadi kreatif jika Anda masih berada dalam kondisi ketakutan. Solusi kreatif untuk permasalahan hanya akan terwujud ketika Anda berada dalam keadaan positif dan terbebas dari stres.

Ketika Anda tertekan, otak Anda menutup peluang di sekitar Anda. Dunia (sudut pandang) Anda menjadi sangat sempit. Coba bayangkan ketika Anda merasa tertekan. Seberapa membosankan kehidupan ini? Bisakah Anda membayangkan hal-hal di sekitar Anda menjadi lebih baik? Sekarang bandingkan dengan pikiran yang telah bebas dari tekanan.  Bagaimana perasaan Anda setelah keluar dari tekanan tersebut? Apakah Anda mulai memperhatikan peluang yang telah hadi selama ini? Apakah ada ide-ide dan solusi baru untuk masalah yang sedang Anda hadapi, yang tiba-tiba muncul dalam pikiran?

Jika Anda ingin mencapai potensi tertinggi dalam hidup Anda, maka Anda harus hidup dalam keadaan perasaan yang positif. 😉

Semoga bermanfaat!

- Advertisement -

Share this article

Deni Heriyana
Deni Heriyanahttps://deniheriyana.com
Mind Consultant & Therapist, Life Coach, co-founder sekaligus penulis di 101mind.com, dan Part-Time Coder.

Recent posts

Popular categories

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini