• Mindset

Stop Berpikir Positif, Sebelum Baca Ini!

-

- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -

Begitu melihat judulnya bisa jadi ada 2 persepsi berbeda di benak Anda sekalian, sebagian orang bilang “nah bagus nih kita memang harus positive thinking, positive thinking banyak manfaatnya lho “, dan sebagian orang lainnya bilang “alah positive thinking itu cuma teori, mengada-ada, kalo ga sesuai realita kan akhirnya kecewa juga lebih baik pikir pahitnya aja deh”. Stop Berpikir Positif, Sebelum Baca Ini!

Banyaknya anjuran tentang berpikir positif seringkali tidak diikuti dengan informasi tata cara melakukannya dengan baik. Terkadang orang yang memberi anjuran berpikir positif cuma bilang “udah berpikir yang positif aja, daripada mikir negatif mending mikir yang baik-baik”.

Nah, karena hal di atas banyak terjadi di sekitar kita, izinkan kali ini saya share untuk Anda tentang berpikir positif dan hal-hal yang sering terlupakan. 😉

Apa Itu Berpikir Positif?

Pengertian sederhana dari berpikir positif adalah melihat dan memaknai sesuatu hal di pikiran kita dari sudut pandang yang positif.

Sampai sini saya ingin Anda untuk mengingat 2 keyword yang saya beri highlight di atas yaitu melihat dan memaknai. 2 keyword ini menjadi landasan penting bagi pembahasan selanjutnya.

Hal-hal yang Sering Terlupakan sekaligus Modal Untuk Berpikir Positif

Pernahkah Anda mencoba berpikir positif tapi malah tambah khawatir, tambah merasa terbebani, merasa kecewa dengan hasil, atau yang paling sederhana pikiran positif yang anda ciptakan hanya bertahan sebentar? Jika jawabannya Ya, berarti ada yang salah dengan cara berpikir positif Anda. Mari kita bedah bersama.

1. Akui Keadaan dan Cari Penyebabnya

Ketika anda merasa dikuasai pikiran negatif, Anda tidak perlu langsung berusaha meniadakannya dan mengganti dengan pikiran positif. Justru mengakui kegelisahan, kekhawatiran, atau mengakui bahwa pikiran Anda sedang tidak baik-baik saja akan membuat Anda sadar dengan apa yang terjadi pada pikiran dan diri Anda.

Seperti peribahasa “Ada asap, Pasti Ada Apinya”, coba cari penyebabnya mengapa pikiran negatif itu bisa ada pada Anda? Dengan begitu Anda bisa memilah apakah itu memang karena kesalahan yang Anda perbuat, teringat dengan kejadian masa lalu, atau sekedar asumsi-asumsi yang muncul karena emosi yang Anda rasakan.

Mengakui keadaan dan Tahu Penyebabnya mengapa Anda berpikir negatif justru gerbang permulaan yang baik untuk bisa berpikir positif.

2. Netralkan Emosi yang Ada

Saat diri kita berpikir negatif, mau tidak mau kita harus akui ada emosi negatif yang sedang hinggap pada pikiran kita. Contohnya, khawatir, takut, sedih, dan marah. Untuk bisa berpikir positif kita harus meredakan bahkan menetralkan emosi yang hinggap tadi. Keluar sejenak, sehingga kita bisa melihat lebih jernih pada suatu hal yang sedang jadi fokus kita.

Menetralkan emosi tidaklah sulit, ambil waktu untuk sejenak membebaskan pikiran Anda dari pikiran negatif yang sedang menguasai. Lakukan relaksasi ringan seperti menarik nafas dalam-dalam secara perlahan, dan hembuskan pula secara perlahan, Anda bisa mengulangnya hingga Anda merasa mulai tenang.

Ketika Anda sudah mulai tenang, coba lihat ulang, apakah pikiran negatif Anda masih liar? atau sekarang intensitasnya sudah semakin turun?

3. Ubah Sudut Pandang Dengan Maknai Ulang Kejadian

Things happen for a reason, itu ungkapan yang saya rasa cocok untuk menggambarkan poin ini. Setelah Anda terlepas dari belenggu emosi yang ada, kini saatnya kita memaknai ulang kejadian atau hal yang sedang kita hadapi.

Hal yang paling mudah kita lakukan untuk bisa memaknai ulang dan mengubah sudut pandang adalah mengubah anggapan kita tentang masalah, menjadi sebuah tantangan yang harus kita selesaikan. Selain itu kita juga bisa mencoba mengambil hikmah sebagai bahan refleksi dan introspeksi diri dari apa yang terjadi dan yang akan terjadi.

Tidak ada yang sia-sia jika kita bisa belajar dari kesalahan, bisa mengambil hikmah dari apa yang terjadi, dan siap untuk belajar lagi agar bisa menghadapi tantangan-tantangan yang ada. Ketika kita sudah bisa memaknai ulang kejadian atau hal tersebut maka sekarang secara langsung ataupun tidak langsung kita bisa melihat dari sudut pandang yang berbeda, sudut pandang yang jauh lebih positif.

4. Lakukan Aksi yang Mendukung

Kesalahan kebanyakan orang ketika sudah berhasil melihat dan memaknai dari sudut pandang yang positif adalah mereka tidak langsung mengkonversi pikiran positifnya menjadi suatu aksi yang mendukung. Sehingga waktu tenggang yang ada memberi celah kepada pikiran negatif untuk kembali hadir.

Misal, ketika Anda membuat kesalahan di kantor, tetiba Anda dipanggil atasan dan pikiran negatif menguasai, waduh dimarahi nih, waduh gimana kalo dapet SP, dll. Anda sudah melakukan 3 poin di atas, tapi tidak segera menghadap ke atasan. Pikiran negatif punya potensi untuk kembali menguasai Anda.

Lakukan aksi yang mendukung pikiran positif Anda meskipun itu adalah langkah kecil. Dengan begitu Anda akan bisa sinkron dengan pikiran positif yang sudah Anda bangun.

5. Berpikir Positif Bukan Membiaskan Realita

Perlu diingat berpikir positif tidak sama dengan menipu diri dan pikiran kita atau juga membiaskan realita. Berpikir Positif bukan melawan pikiran negatif dengan hal-hal baik berlebihan yang hanya sekedar angan-angan. Karena dengan membiaskan realita justru kita memperbesar celah kita untuk semakin takut & kecewa menghadapi tantangan yang ada. Jadikan realita yang ada sebagai teman dan atribut pembantu dalam menghadapi tantangan. 😉

6. Berpikir Positif Tidak Sama dengan Berekspektasi

Tidak berhenti dengan hanya membiaskan realita, seringkali orang mencoba berpikir positif malah kebablasan menjadi ekspektasi bahwa keadaan harus memihak dirinya. Ini yang berat, kita secara tidak langsung berusaha mengontrol keadaan yang sebenarnya diluar kendali. Ekspektasi berlebih ini berbahaya jika outcome nya tidak sesuai dengan yang kita harapkan. Panah emosi bisa bertubi-tubi menyerang kita, down, marah, kecewa berlebih, dan lain sebagainya.

6 poin di atas sangat bisa membantu Anda untuk bisa membangun kebiasaan berpikir positif dengan jauh lebih baik daripada sebelumnya. Kini giliran Anda mencoba praktek ya! Semoga bermanfaat! 😉

- Advertisement -

Share this article

Deni Heriyana
Deni Heriyanahttps://deniheriyana.com
Mind Consultant & Therapist, Life Coach, co-founder sekaligus penulis di 101mind.com, dan Part-Time Coder.

Recent posts

Popular categories

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini