Ketika Kenyataan Tidak Sesuai Dengan Harapan

-

- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -

Mungkin satu waktu kita pernah berpikir dan berucap “My life would be perfect if only …”. (Titik-titik itu bisa kita isi dengan list harapan-harapan yang kita pikir merupakan kondisi ideal dalam hidup menurut kita). But hey, life’s not perfect. Kalau hidup berjalan sesuai dengan apa yang kita harapkan dan inginkan, tentunya hidup akan terasa sangat mudah. Namun sayangnya, seringkali kenyataan tidak sesuai dengan harapan. Dan hal tersebut biasanya menjadi masalah bagi kita. Kita akan merasa marah, frustasi, kecewa bahkan mengutuki diri sendiri.

I’ll give you a simple example.

Ketika saya merencanakan apa saja yang akan dikerjakan hari ini, saya sangat bersemangat dan berpikir hari ini akan lebih produktif dari hari kemarin. Saya akan mengawali hari dengan mengerjakan pekerjaan rumah, setelah itu saya akan menulis dua artikel untuk dua blog yang berbeda dan mengerjakan pesanan kartu ucapan dari teman. Namun yang terjadi hari ini sangat berbeda dari apa yang sudah direncanakan. Kepala saya tiba-tiba sakit, saya capek dan jadilah I’m moving slowly. Boro-boro menulis dua artikel, satu artikel saja baru saya kerjakan. Itu pun karena saya tidak ingin mendapat serangan WhatsApp dari si Badru karena belum setor artikel. Kenyataan bahwa apa yang saya rencanakan tidak sesuai dengan kenyataan ini membuat saya kesal dan kecewa terhadap diri sendiri.

Tapi seperti yang saya utarakan sebelumnya, kenyataan tidak selalu berjalan sesuai dengan harapan. Yang perlu kita lakukan untuk menyikapi kondisi yang tidak bisa kita kontrol antara lain, terimakan saja apa yang sudah terjadi. Terdengar pasrah memang, namun hal tersebut kan sudah terjadi dan kita tidak punya pilihan lain. Dengan menerima apa yang sudah terjadi, kita bisa lebih ikhlas dan fleksibel dalam men-switch rencana kita dengan apa yang masih bisa kita lakukan di kenyataan yang terjadi. Selain itu, kita juga harus menahan diri untuk tidak mengeluh. Toh dengan mengeluh juga tidak dapat merubah keadaan kan?

Di saat kita gagal dan kecewa, mendengar nasihat untuk tetap optimis dan berpikiran positif mungkin bisa membuat kita sebal ya, tapi semua itu ada benarnya loh. Dengan tetap optimis, kita percaya bahwa selalu ada alasan dari setiap kejadian yang kita alami dan kita juga bisa belajar dari kesalahan-kesalahan kita sebelumnya.

Cara terakhir dalam menyikapi kenyataan yang tidak sesuai dengan harapan adalah bersyukur dan berbahagialah. Ada yang menganggap ini mustahil? Pasti banyak, hehe. Sulit memang, tapi dengan bersyukur hati kita bisa lebih tenang dan tidak larut dalam kecewa. Percayalah bahwa semua kejadian ada hikmahnya, because God’s plan is better than ours.

- Advertisement -

Share this article

Recent posts

Popular categories

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini