Kalau tempo hari teman saya menulis tentang Kenapa Belum Menikah?, hari ini saya akan mencoba menuangkan isi pikiran saya tentang Kenapa Memilih Menikah di Usia Muda?. Pernikahan adalah impian setiap orang, tetapi untuk menikah perlu pertimbangan yang sangat matang. Menikah adalah suatu proses kompleks yang sangat melibatkan fisik, pikiran, mental, perasaan dan keberanian. Karena pernikahan bukan hanya menyatukan dua orang saja melainkan dua keluarga dengan berbagai macam perbedaan. Maka dari itu ketika seseorang sudah memutuskan untuk menikah terutama di usia muda, tentu itu merupakan keputusan yang diambil dengan pemikiran yang matang.
Menikah di usia muda atau di usia mapan keduanya merupakan pilihan dan hak setiap individu. Walaupun tidak ada larangan untuk menikah di usia muda, tetapi hal ini pasti akan memunculkan pro dan kontra. Banyak kekhawatiran saat mendengar alasan seseorang memilih untuk menikah muda. Contohnya keputusan yang diambil hanya hasil emosi sesaat tanpa berpikir panjang akan kehidupan pasca menikah. Selain itu, kematangan dan kesiapan mental, kematangan finansial juga sering menjadi faktor yang dikhawatirkan.
“Kamu yakin mau nikah muda? sudah siap?”
“Nanti kalau punya anak, anak kamu mau dikasih makan apa?”
Dua pernyataan diatas adalah sedikit contoh dari sekian banyak komentar kekhawatiran dari orang-orang sekitar ketika menanggapi seseorang yang memutuskan untuk menikah muda. Walaupun begitu, jangan terpengaruh dengan ucapan mereka, yang terpenting adalah keyakinan Anda dan persetujuan kedua keluarga terhadap keputusan yang sudah Anda ambil. Karena menikah di usia muda maupun di usia mapan keduanya memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing. Dibawah ini saya akan memberikan beberapa alasan kenapa memilih menikah di usia muda.
1. Ketika sudah merasa cocok dan siap, mengapa masih menundanya?
Banyak yang beranggapan bahwa jodoh adalah ketika Anda sudah bertemu dengan seseorang yang bisa membuat Anda merasa nyaman dan pas meskipun diantara Anda dan pasangan terdapat banyak perbedaan. Walau masih muda, ketika Anda sudah menemukan pasangan yang tepat dan restu orangtua pun sudah ditangan, mengapa harus menunggu lebih lama? Toh menikah sekarang atau nanti, Anda tetap akan menjalani kehidupan rumah tangga bersama pasangan. Justru dengan menikah lebih awal, Anda dan pasangan dapat meminimalisasi hal-hal tak terduga yang akan mengacaukan hubungan Anda berdua.
2. Rezeki udah ada yang mengatur
Usia muda identik dengan fase dimana seseorang baru memulai meniti karirnya sehingga secara finansial dirasa belum stabil. Tetapi jangan pernah merasa takut untuk tidak bisa bertahan hidup ketika Anda memutuskan untuk menikah di usia muda. Selama Anda dan pasangan mau berusaha dan berdoa, soal rezeki sudah ada yang mengatur dan tidak akan pernah tertukar. Lagipula mengawali segalanya dari bawah bersama akan lebih indah dan berkesan, sehingga saat Anda dan pasangan mencapai kesuksesan, maka Anda dan pasangan akan lebih menghargai peran dan support masing-masing. Menikah muda bahkan dapat menambah rezeki karena Anda akan terpacu untuk bekerja lebih giat agar segala kebutuhan hidup dapat terpenuhi.
3. Belajar bertanggung jawab lebih awal
Kebanyakan orang memilih untuk tidak menikah muda karena masih ingin menikmati hasil kerja mereka untuk diri sendiri dan merasa enggan untuk direcoki dengan urusan rumah tangga. Tetapi cepat atau lambat Anda pasti akan menghadapi kehidupan dewasa dan suatu saat hal-hal yang Anda hindari harus dihadapi juga.
Menikah di usia muda akan membuat Anda dan pasangan lebih dewasa dan bertanggung jawab lebih awal terhadap hidup dibanding dengan teman-teman Anda yang belum menikah. Bagaimana tidak, menikah biasanya identik dengan berhentinya sokongan finansial dari orang tua. Anda dan pasangan harus menyiasati segala permasalahan hidup berdua. Dari sinilah Anda dan pasangan akan belajar bahwa membangun hidup memang tidak mudah.
4. Berkesempatan menghasilkan keturunan dengan mudah.
Usia 20-24 tahun adalah puncak kesuburan bagi seorang wanita dimana sel telur yang dihasilkan sedang berada dalam kondisi yang prima. Maka dari itu menikah muda memberi kesempatan Anda dan pasangan untuk menghasilkan keturunan lebih mudah, selain bergantung kepada takdir tentunya.
Selain kondisi tubuh yang prima, usia muda juga memberi wanita kesempatan lebih luas untuk menyesuaikan diri saat anak lahir. Ketika Anda ingin jadi full stay at home-mom sampai anak usia 5 tahun, membangun bisnis di usia 25 masih lebih masuk akal dibanding resign dari posisi manager di usia 35.
Di usia muda juga, kesempatan untuk menyesuaikan diri dengan perubahan selepas anak lahir akan lebih mudah Anda dapatkan
5. Bisa menjadi orang tua yang “bersahabat” dengan anak
Seandainya Anda menikah di usia 23 tahun lalu memiliki anak di usia 24 tahun. Berarti saat Anda berusia 44 tahun, anak Anda sudah berusia 20 tahun. Memiliki anak yang sudah dewasa saat Anda masih cenderung muda akan membawa keasyikan tersendiri. Anda tidak akan gagap mengikuti perkembangan jaman, Anda juga bisa bersahabat dengan anak. Hubungan yang dekat antara orang tua dan anak akan lebih mudah terjalin saat jarak usia tidak terlalu jauh.
Setelah membaca 5 alasan diatas, jika Anda dan pasangan sudah siap membangun rumah tangga tidak ada salahnya niat baik tersebut Anda mantapkan. Asalkan Anda siap untuk menjalaninya bersama, karena bagaimana pun kehidupan rumah tangga tidak selamanya akan bahagia seperti dalam cerita dongeng. Jadi, kesiapan mental tetap harus diutamakan agar tercipta umah tangga yang harmonis.