Apakah Anda suka membaca cerita fiksi? Apakah ketika atau setelah membaca cerita fiksi Anda merasa bersalah karena alih-alih mengerjakan setumpuk tugas yang harus Anda selesaikan namun Anda malah larut dalam sebuah cerita yang fiktif, imajiner dan dibuat-buat?
Saya termasuk orang yang suka membaca cerita fiksi. Dari SMP saya mulai membaca novel fiksi, dan kebiasaan tersebut masih saya lakukan sampai sekarang. Dan terkadang saya merasa bersalah setelah membaca cerita fiksi karena saya pikir waktu yang saya gunakan untuk membaca cerita tersebut seharusnya bisa saya gunakan untuk mengerjakan hal lain yang lebih penting. Tapi saat membaca ceritanya sih boro-boro menyesal, saya malah sangat menikmatinya. Hehe.
Selama ini beberapa orang menganggap bahwa membaca cerita fiksi merupakan suatu kegiatan yang tidak banyak mendatangkan manfaat. Mereka berpikir bahwa buku yang bagus untuk dibaca adalah buku-buku motivasi, self help, tutorial dan buku-buku lainnya selain fiksi.
Manfaat…
Namun sebagai penikmat cerita fiksi, saya merasakan manfaat dari membacanya. Beberapa manfaat yang saya rasakan antara lain, membaca fiksi efektif untuk meredakan stres. Otak kita tidak bisa beroperasi secara terus menerus selama 24 jam dalam seminggu. Kita harus mempunyai waktu istirahat. Salah satu cara untuk mengistirahatkan otak kita adalah dengan membaca. Membaca dipercaya mempunyai efek yang sama dengan meditasi dan relaksasi. Membaca dengan baik dan tenang dapat membuat detak jantung melambat, ketegangan otak berkurang dan meringankan tekanan tubuh.
Membaca fiksi juga dapat meningkatkan kapasitas kita dalam memahami posisi dan reaksi suatu karakter dalam menyikapi suatu kejadian. Atau dengan kata lain dapat meningkatkan kemampuan dalam berempati. Dengan membaca, alam bawah sadar kita dapat mempunyai kemampuan untuk memahami isi hati, pikiran dan perasaan orang lain.
Selain itu, dengan membaca fiksi kita dapat meningkatkan kemampuan dalam mengelola emosi. Saat menyelami sebuah cerita fiksi, tanpa disadari emosi kita ikut bergejolak. Kita akan merasa sedih, kesal, marah dan bahagia. Karena seringnya merasakan permainan emosi, diri kita menjadi terlatih dalam menghadapi emosi yang naik turun, maka secara otomatis kita akan lebih mampu mengontrol emosi menjadi lebih baik dan positif.
Jadi selain menghibur, ternyata membaca fiksi juga mempunyai banyak manfaat kan. Selamat membaca cerita fiksi 🙂