Minggu lalu saya menulis tentang tipe kepribadian MBTI secara general. Kali ini saya akan sedikit mengulas tentang salah satu dari enam belas tipe kepribadian MBTI, yaitu INFP. Kenapa tipe kepribadian INFP yang pertama kali saya bahas? Karena kebetulan saya termasuk orang INFP, jadi saya merasa lebih mudah untuk menjelaskannya.
Tipe kepribadian INFP terdiri dari Introvert, Intuition, Feeling dan Perceiving. INFP menunjukkan seseorang yang mengisi energi dari dalam dirinya sendiri melalui alone time. Yang berfokus pada ide dan konsep. Yang membuat keputusan berdasarkan perasaan dan nilai. Yang lebih menyukai sesuatu yang spontan daripada yang terorganisir.
Agak kecewa sih saat tau kalau saya termasuk INFP. Karena menurut saya, orang INFP itu lemah, kurang tegas, terlalu mengandalkan perasaan dan subjektif. Tapi dibalik sifat-sifatnya yang menurut saya kurang oke tersebut, ternyata ada juga kok yang bisa dijadikan kelebihan.
Dari keenam belas tipe kepribadian MBTI, INFP dianggap sebagai kepribadian yang paling idealis. Mereka berpegang pada nilai-nilai yang mereka yakini. Mereka akan sangat tidak suka jika prinsip mereka dilecehkan oleh orang lain.
Menurut saya, INFP adalah pribadi yang paradoks.
Banyak orang mengenalnya sebagai orang yang pendiam, namun mereka bisa sangat cerewet saat membahas hal-hal yang mereka minati. Merasa optimis sekaligus pesimis dalam waktu yang bersamaan sering mereka alami. Terkadang mereka ingin menjalin hubungan dengan orang lain tapi di sisi lain mereka akan sangat menghindarinya.
Sebagai seorang INFP yang dominan introvert feeling, saya dan INFP lainnya lebih memilih untuk menyembunyikan perasaan yang sebenarnya. Kami cenderung sulit untuk mengekspresikan perasaan. Karena hal tersebut, kadang orang lain yang menyakiti kami tidak menyadarinya.
INFP termasuk orang-orang yang sensitif dan mudah tersentuh. Para INFP sangat menghindari konflik dan sangat mendambakan keharmonisan dalam hidup.
Hal yang sering saya alami sebagai orang dengan tipe kepribadian INFP adalah sulit menyelesaikan apa yang saya mulai. Saya telah mendaftar di banyak kursus online tapi tidak ada yang saya selesaikan satu pun. Banyak buku yang saya beli yang belum selesai saya baca. Ada beberapa project pribadi yang saya tinggalkan sebelum menyelesaikannya, malah banyak juga yang hanya tersimpan di dalam pikiran. Hal tersebut dikarenakan ada sesuatu yang baru yang lebih menarik bagi saya.
Para INFP kadang terlalu merencanakan sesuatu namun kadang tidak membuat rencana sama sekali. Saat mengerjakan sesuatu, ada kalanya saya menandai banyak artikel di web sebagai bahan bacaan. Mengambil beberapa buku dan menonton banyak video yang dianggap relate, namun akhirnya saya bingung sendiri harus mulai mengerjakan dari mana. Tapi tidak jarang saya hanya mengandalkan firasat saat mengerjakan sesuatu.
Kebanyakan orang INFP (atau hanya saya ya?) memiliki standar yang tinggi namun self esteem-nya rendah. Ketika saya berpikir untuk menjadi seorang illustrator, mendaftar kursusnya saja saya merasa tidak layak karena saya merasa tidak berbakat. Padahal saya sadar untuk mendapatkan apa yang diinginkan saya butuh banyak hal, namun saya merasa tidak mampu.
Most of INFP are creative person.
Mereka mengeksplorasi ide melalui seni, musik dan tulisan. Mereka akan betah berlama-lama di pameran lukisan. Mereka suka mendengarkan nada-nada yang harmonis. Mereka menikmati saat membaca syair-syair yang indah.
Mereka terkadang menggunakan perumpamaan dan metafora saat menyampaikan sesuatu. Kecenderungan mereka yang kurang nyaman mengkomunikasikan perasaan dan pikirannya secara verbal membuat mereka menuangkannya melalui tulisan. Maka tidak heran jika INFP mempunyai bakat untuk menjadi penulis dan penyair.
INFP umumnya adalah seorang good listener. Mereka senang mendengarkan orang lain karena hal tersebut dapat membuat mereka tau lebih banyak tentang orang tersebut. Selain itu, INFP memiliki empati yang tinggi. Hal tersebut memungkinkan mereka menempatkan diri di posisi orang lain. Mereka mempunyai kepedulian tinggi dan penuh perhatian. Mereka senang memberi support kepada orang lain untuk mendapatkan apa yang orang tersebut inginkan.
Finally, saya ingin mengatakan bahwa saya tidak berbicara atas nama semua orang dengan tipe kepribadian INFP. Semua hal yang saya tulis di artikel ini based on my observation and personal reflection.
Teori tipe kepribadian hanya memberi tau kita mengenai fungsi kognitif, bukan siapa kita secara individu. Karena seperti yang kita ketahui, setiap orang itu unik.
Dengan mengetahui tipe kepribadian, diharapkan dapat lebih memahami karakter dan merasa lebih nyaman dengan siapa diri kita. Selain itu dapat membantu kita untuk merespon situasi dengan lebih baik. Juga bisa meningkatkan kelebihan kita. Namun jangan jadikan kelemahan kita sebagai excuse yang membuat kita enggan untuk berubah ke arah yang lebih baik.
Next, saya akan mengulas tipe kepribadian MBTI lainnya. Semoga bermanfaat 🙂