• Relationships

5 Tahapan Patah Hati Yang Harus Dilewati Sebelum Bisa Move On

-

- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -

Siapa yang belum pernah merasakan patah hati? Semua konsep indah tentang jatuh cinta bisa hilang seketika ketika negara api menyerang (baca: patah hati). Menghadapi patah hati memang bukan hal yang mudah. Rasanya campur aduk dari mulai merasa kecewa, ditinggalkan, disia-siakan, dikhianati, sakit, sedih, dan lain sebagainya.

Banyak orang yang mengalami patah hati merasa kehilangan arah, merasa bingung bagaimana caranya agar bisa segera move on. Untuk itu pada kesempatan kali ini kita akan membahas bagaimana sebenarnya tahapan yang akan dilalui seseorang ketika mengalami patah hati. Harapannya dengan memahami tahap demi tahapnya, Anda bisa menyadari posisi Anda berada ditahap yang mana dan menentukan sikap dan respon yang tepat untuk mengobati “luka” tersebut hingga benar-benar bisa move on.

Patah hati sebenarnya memiliki tahapan yang sama dengan kehilangan. Maka dari itu kita bisa merujuk ke teori Kubler-Ross yang membahas tentang “The Five Stages of Grief” atau lima tahapan kehilangan. Teori ini pertama kali diperkenalkan oleh Dr. Elisabeth Kübler-Ross pada bukunya tahun 1969, On Death and Dying.

5 Tahapan Patah Hati Menurut Teori Kubler-Ross

Menurut teori Kubler-Ross ada 5 tahapan yang akan dilewati seseorang saat mengalami patah hati atau kehilangan.

1. Denial — Penyangkalan

Tahap awal saat seseorang baru patah hati adalah denial atau penyangkalan, pikiran dan hatinya belum siap untuk menerima kenyataan. Wajar, siapa sih yang bisa langsung menerima ketika hubungan yang berusaha dijaga baik-baik tiba-tiba hancur berantakan saat dia yang kamu cintai mengatakan putus?

Di tahap ini biasanya Anda shocked, rasanya benar-benar sulit untuk bisa mempercayai realita apalagi menerimanya. Dalam kondisi ini Anda bisa jadi tidak tahu harus melakukan apa.

2. Anger — Marah

Tahapan kedua ini adalah tahapan dimana Anda mulai sadar bahwa penyangkalan tidak bisa berlanjut. Anda terpaksa harus menerima realita yang ada meskipun sakit.

Pada tahapan kedua ini biasanya emosi Anda bisa naik turun tak karuan. Sederhananya Anda sedang ada pada mode “senggol bacok”, dimana Anda punya kecenderungan mengkambing hitamkan dia dan juga keadaan. Sehingga segala sesuatu yang berhubungan atau mengingatkan tentang dia bisa memicu rasa marah Anda.

Ungakapan yang biasanya muncul adalah “Sialan!”, “Kok tega banget ya dia ninggalin aku!”, “Dasar cowok gak tahu diri!”. Dalam kondisi ini Anda bisa meluapkan sendiri atau curhat bersama orang yang benar-benar bisa Anda percaya. Daripada ditahan yang kemudian bisa memicu Anda marah-marah tidak jelas pada semua orang ketika emosi Anda sedang naik turun.

3. Bargaining — Tawar Menawar

Setelah Anda merasa lega dan mampu kembali mengontrol emosi , selanjutnya Anda akan masuk tahap ketiga yaitu bargaining atau tawar menawar. Tawar menawar di sini maksudnya tawar menawar antara akal dan perasaan.

Akal Anda berkata bahwa “Sudahlah, mungkin dia bukan sosok yang tepat buatku”. Sementara perasaan Anda berlawanan dan masih merasa mencintai dia.

Diri Anda bergejolak Antara ingin kembali padanya atau melangkah maju (move on).

4. Depression — Depresi

Tahap ke-empat ini adalah titik dimana Anda menyadari bahwa hubungan Anda tidak dapat disatukan kembali. Keadaan ini biasanya diiringi oleh rasa kecewa yang mendalam.

Di tahap ini, Anda biasanya memilih untuk sendiri dan menarik diri dari lingkungan. Menghabiskan waktu untuk menangis dan bersedih.

Proses menangis dan bersedih ini adalah proses penting untuk bisa melepaskan attachment. Maka dari itu tidak disarankan untuk menghibur orang yang sedang berada dalam tahap ini. Beri dia waktu sendiri untuk recovery sehingga ia siap untuk menerima.

5. Acceptance — Penerimaan

Di tahapan terakhir ini Anda sudah mulai bisa menerima kenyataan. Langkah Anda sudah tidak lagi berat. Dalam keadaan ini Anda sudah mulai bisa move on.

Anda sudah bisa menerima, berdamai dengan diri, dan melepaskan attachment yang tadinya mengikat Anda dengan pasangan. Luka yang Anda alami-pun tentu akan berangsur-angsur pulih.

 

Itulah 5 tahapan patah hati yang harus Anda lewati menurut teori Kubler-Ross.

Semoga bermanfaat dan menjadi bekal yang dapat membantu Anda untuk keluar dari keadaan patah hati.

- Advertisement -

Share this article

Deni Heriyana
Deni Heriyanahttps://deniheriyana.com
Mind Consultant & Therapist, Life Coach, co-founder sekaligus penulis di 101mind.com, dan Part-Time Coder.

Recent posts

Popular categories

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini