• Relationships

Toxic Relationship: Tanda, Dampak, dan Cara Lepas dari Hubungan yang Merugikan

-

- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -

Pernah nggak sih kamu ngerasa kayak terjebak dalam hubungan yang bikin kamu nggak nyaman, tapi entah kenapa kamu tetep bertahan? Kayak ngegenggam sampah terus-terusan, padahal udah bau banget, tapi kamu nggak mau buang. Nah, toxic relationship tuh persis kayak gitu. Semakin lama kamu pegang, semakin bau hidupmu. Pertanyaannya, kapan kamu mau lepas?

Apa Itu Toxic Relationship?

Sebelum kita bahas lebih jauh, yuk kita pahami dulu apa itu toxic relationship. Singkatnya, toxic relationship adalah hubungan yang nggak sehat, di mana salah satu atau kedua belah pihak merasa nggak dihargai, dimanipulasi, atau bahkan disakiti secara emosional maupun fisik. Hubungan ini kayak lingkaran setan, kamu tahu itu nggak baik, tapi entah kenapa sulit banget buat keluar.

Contohnya, pasangan yang suka ngontrol hidup kamu, nggak ngasih ruang buat kamu berkembang, atau bahkan sering merendahkan kamu di depan orang lain. Atau mungkin, hubungan di mana kamu selalu merasa bersalah padahal nggak ada yang salah. Pokoknya, hubungan yang bikin kamu nggak bahagia, tapi kamu tetep bertahan karena alasan-alasan tertentu.

Kenapa Kita Susah Lepas dari Toxic Relationship?

Nah, ini nih yang bikin banyak orang bingung. Kenapa ya kita susah banget lepas dari hubungan yang jelas-jelas nggak baik buat kita? Ada beberapa alasan yang mungkin bisa menjelaskan:

1. Takut Sendirian

Banyak orang yang bertahan dalam hubungan toxic karena takut kesepian. Mereka mikir, “Lebih baik punya seseorang daripada nggak punya siapa-siapa.” Padahal, sendirian itu nggak selalu buruk, lho. Justru, sendirian bisa jadi waktu buat kamu mengenal diri sendiri dan belajar mencintai diri sendiri.

2. Harapan Akan Berubah

“Dia pasti bisa berubah kok, asal aku sabar aja.” Pernah mikir kayak gitu? Yap, ini salah satu alasan klasik. Kamu berharap pasanganmu akan berubah jadi lebih baik, tapi seringnya, harapan itu cuma bikin kamu semakin kecewa.

3. Rasa Bersalah

Kadang, kita bertahan karena merasa bersalah. Misalnya, kamu nggak mau nyakitin perasaan pasanganmu atau takut dianggap egois karena memilih diri sendiri. Padahal, nggak ada yang salah dengan memprioritaskan kebahagiaanmu sendiri.

4. Trauma Bonding

Ini istilah buat menggambarkan ikatan emosional yang terbentuk karena siklus kekerasan atau manipulasi. Kamu mungkin ngerasa “terikat” sama pasanganmu karena ada momen-momen manis di antara semua kekacauan yang terjadi. Tapi inget, momen manis itu nggak akan pernah cukup buat nutupin semua hal buruk yang udah terjadi.

Tanda-Tanda Kamu Ada di Toxic Relationship

Nah, biar kamu nggak bingung, ini beberapa tanda bahwa kamu mungkin ada di dalam toxic relationship:

Kamu selalu ngerasa nggak cukup.

Pasanganmu sering ngomongin kekuranganmu dan nggak pernah ngapresiasi hal-hal baik yang kamu lakukan.

Kamu ngerasa terjebak.

Kayak ada beban berat yang nggak bisa kamu lepasin. Setiap hari rasanya kayak berjuang sendirian.

Komunikasi nggak sehat.

Kalau ngobrol sama pasangan, yang ada cuma pertengkaran atau malah diemin satu sama lain. Nggak ada diskusi yang bikin kamu ngerasa didengar.

Kamu ngerasa terisolasi

Pasanganmu nggak ngasih kamu ruang buat bersosialisasi sama teman atau keluarga. Kamu jadi ngerasa sendirian dan nggak punya dukungan dari orang lain.

Kamu nggak bahagia.

Ini sih yang paling jelas. Kalau hubunganmu bikin kamu nggak bahagia, itu tanda besar bahwa ada yang nggak beres.

Kapan Harus Lepas?

Pertanyaan besarnya adalah, kapan kamu harus lepas dari toxic relationship? Jawabannya simpel: saat kamu ngerasa hubungan itu nggak bikin kamu berkembang, malah bikin kamu terpuruk. Kalau kamu udah ngerasa kayak ngegenggam sampah yang bau banget, itu tandanya udah waktunya buang. Tapi, lepas dari toxic relationship nggak semudah membalikkan telapak tangan. Butuh keberanian dan tekad yang kuat. Kamu mungkin akan ngerasa takut, sedih, atau bahkan ragu. Tapi percayalah, hidup tanpa beban hubungan yang nggak sehat itu jauh lebih baik.

Gimana Caranya Lepas?

Kalau kamu udah ngebulatkan tekad buat lepas, ini beberapa langkah yang bisa kamu coba:

1. Akui Bahwa Hubungan Ini Nggak Sehat

Langkah pertama adalah mengakui bahwa hubunganmu nggak baik buat kamu. Nggak perlu nyalahin siapa-siapa, tapi kamu harus jujur sama diri sendiri.

2. Cari Dukungan

Jangan takut buat cerita sama teman atau keluarga yang kamu percaya. Mereka bisa jadi support system buat kamu.

3. Buat Batasan yang Jelas

Kalau kamu memutuskan buat putus, pastikan kamu nggak balik lagi ke hubungan yang sama. Buat batasan yang jelas dan jangan biarkan pasanganmu memanipulasi kamu.

4. Fokus pada Diri Sendiri 

Setelah lepas, gunakan waktu buat healing. Cari hobi baru, jalan-jalan, atau mungkin coba konseling buat bantu kamu move on.

5. Ingat, Kamu Berharga

Yang paling penting, inget bahwa kamu berharga dan pantas buat dicintai dengan cara yang sehat. Jangan pernah ngerasa bahwa kamu nggak layak buat bahagia.

Toxic relationship itu kayak ngegenggam sampah, semakin lama kamu pegang, semakin bau hidupmu. Nggak ada untungnya buat bertahan dalam hubungan yang nggak bikin kamu bahagia. Jadi, kapan mau lepas? Jawabannya ada di tangan kamu. Yang pasti, hidup ini terlalu singkat buat dihabiskan sama orang yang nggak ngasih kamu kebahagiaan. Yuk, berani buat lepas dan cari hubungan yang lebih sehat!

- Advertisement -

Share this article

Recent posts

Popular categories

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini