Siapa yang pernah merasa putus asa? Tenang Anda tidak sendiri. Hampir semua orang pernah merasa putus asa dalam hidup ini.
Menurut KBBI putus asa artinya habis (hilang) harapan, tidak mempunyai harapan lagi. Itulah kenapa rasa putus asa bisa muncul ketika harapan yang Anda miliki kandas atau tidak tercapai.
Seseorang yang sedang putus asa biasanya larut dalam kekecewaan yang mendalam seakan tidak ada harapan lagi baginya. Merasa inferior, sedih, takut, dan berbagai macam emosi lainnya bisa turut menghinggapi orang yang sedang putus asa. Sehingga biasanya ia menjadi malas melakukan apapun dan memilih untuk meratapinya.
Dalam kondisi putus asa pikiran tak tentu arah, produktivitas menurun, dan bagi beberapa orang mereka akan memilih untuk menarik diri dari lingkungan. Selain itu merasa putus asa juga bisa mengantar seseorang ke dalam keadaan depresi.
Lalu, bagaimana cara mengatasinya? Apa yang bisa kita lakukan untuk keluar dari keadaan putus asa? Berikut beberapa hal yang bisa Anda lakukan saat putus asa.
1. Menerima
Menerima disini artinya Anda mengakui dan menerima secara jujur apa yang Anda rasakan. Akui dan terima bahwa Anda memang sedang merasa putus asa. Tak perlu melawan dengan berkata semua baik-baik saja, menerima adalah langkah awal untuk berdamai dengan keadaan. Ketika Anda bisa menerima, hal ini akan mempermudah Anda melepaskan dan keluar dari keputusasaan.
2. Sayangi Diri Anda
Keadaan putus asa bisa diibaratkan sebagai kendaraan yang kehabisan bahan bakar. Dalam keadaan seperti ini, diri kita bisa berpotensi lebih keras menghakimi diri sendiri. Antisipasinya seseorang yang hilang harapan harus kembali memperoleh asupan positif sebelum melanjutkan perjalanan.
Tidak ada salahnya jika dalam kondisi ini Anda sejenak memberi perhatian lebih pada diri Anda sendiri. Memanjakan dan menyayangi diri untuk mengisi kembali “bahan bakar”, sebelum kembali melangkah.
Lakukan hal yang memang Anda inginkan. Tidak harus selalu mahal, bahkan menghadiahi diri secangkir kopi yang nikmat sambil membaca buku dan duduk bersantai bisa sangat membantu. Atau untuk wanita bisa melakukan massage dan perawatan diri agar lebih rileks.
3. Masa Bodoh, Fokus ke Solusi Saja
Dulu sewaktu kita masih kecil dan polos, kita dengan mudahnya ingin sesuatu (permen, coklat, dlsb) dan siap mengejarnya meskipun harus jatuh, harus melewati rintangan, semua dilakukan dengan pantang menyerah. Kita fokus penuh pada hal yang diinginkan dan tidak memperdulikan yang lain (masa bodoh).
Sementara semakin bertambahnya umur kita makin didikte oleh nilai yang ada di lingkungan sekitar. Contohnya : gagal malah makin diragukan atau bahkan di-bully, cari yang pasti-pasti saja, kesuksesan itu dinilai dari sudah punya apa, dan masih banyak yang lainnya. Akhirnya kita sering terjebak untuk larut dalam masalah, meningkatkan ekspektasi, memaksakan diri, dan lupa untuk menjadi diri sendiri.
Sadarilah, larut dalam emosi seperti kecewa, marah, sedih, frustasi dan lain sebagainya ketika Anda sedang putus asa tidak akan merubah apapun. Yang bisa merubah keadaan adalah ketika Anda bangkit, membangun kembali harapan, dan fokus pada solusi bukan fokus pada masalah.
4. Menangis
Berhenti untuk berusaha selalu tampil tegar, Anda boleh menangis jika memang Anda perlu menangis. Penelitian membuktikan bahwa menangis memiliki banyak nilai terapi. Menangis merupakan cara alami tubuh untuk mengeluarkan hormon-hormon stres. Itu kenapa setelah Anda menangis bisanya Anda merasa lebih lega, lebih lepas daripada sebelumnya. Menangis bisa membantu Anda untuk meluruhkan rasa putus asa yang ada.
5. Curhat Kepada Orang yang Tepat
Beberapa dari Anda mungkin kebingungan saat membaca poin kelima ini. Curhat bisa membantu meringankan beban kita. Namun Anda harus pastikan jika orang yang Anda curhati adalah orang yang tepat. Kok gitu?
Coba Anda bayangkan ketika Anda curhat ke si B, ternyata si B ini pun sedang putus asa juga. Dalam kondisi ini Anda dan si B malah berpotensi untuk meratapi nasib bersama.
Lalu bagaimana ciri-ciri orang yang tepat untuk diajak curhat :
- Pendengar yang baik
- Dapat dipercaya
- Orang tersebut harus dalam keadaan prima secara fisik dan mental (tidak lelah dan tidak sedang dipusingkan oleh masalah pribadinya)
- Bisa menularkan hal yang positif pada Anda
- Ahli di bidangnya
Dengan curhat pada orang yang tepat Anda akan merasa lebih lega, lebih ringan, dimengerti, dan mendapatkan asupan hal positif dari orang tersebut sebagai bekal membangun kembali harapan untuk keluar dari keputusasaan.
6. Istirahat
Jika lima poin di atas dirasa belum cukup membantu itu berarti Anda membutuhkan banyak istirahat. Hindari memaksakan diri menjalani rutinitas, jika bisa ambilah cuti sejenak. Izinkan pikiran Anda untuk beristirahat.
7. Berdoa
Menenangkan diri dengan cara berdoa dan mendekatkan diri pada Sang Pencipta bisa jadi solusi yang ampuh. Bersandar pada-Nya, sambil memohon diberikan petunjuk dan kemudahan dari Sang Pencipta bisa membantu kita membangun kembali harapan dan keyakinan. 😉
Itulah hal-hal yang bisa Anda lakukan saat putus asa, agar bisa kembali melangkah maju dan terus mengejar impian Anda.
Jika ada tambahan saran berdasarkan pengalaman Anda sendiri, silahkan share di kolom komentar.
Semoga bermanfaat!
Ketika putus asa, saya menyempatkan waktu untuk menghabiskan waktu bersama orang2 terdekat yang mencintai saya dengan tulus atau orang2 yang yang positif, seperti merecharge diri.