Sebelumnya, kita sudah membahas cukup dalam tentang Positive Thinking & Positive Feeling. Dari pembahasan itu kita bisa mengetahui jika emosi positif dan perasaan yang positif-lah yang dapat memberi kita kekuatan besar untuk bisa berkembang.
Harus kita akui, ketika pikiran negatif dan emosi negatif sedang menyerang, hal ini bisa menjadi penghalang seseorang untuk bisa memberikan kinerja terbaiknya. Perasaan malas, takut, cemas, kesal, dan mood yang semerawut akan menekan motivasi dan mengganggu kemampuan seseorang.
Beberapa penelitian di bidang psikologi dan neurosains menunjukkan bahwa serabut saraf yang menghubungkan sistem limbik ke korteks jauh lebih banyak daripada sambungan ke arah sebaliknya. Ini menunjukan bahwa emosi sangatlah berpengaruh dalam pemikiran dan dalam membuat keputusan. Maka dari itu sebisa mungkin kita harus bisa mengendalikan emosi kita guna mendapatkan state atau keadaan yang optimal untuk berkembang.
Emosi positif akan membuat kita lebih mampu untuk berkomunikasi dengan baik, bertindak dengan penuh keyakinan, dan termotivasi untuk memberi kinerja yang terbaik. Emosi positif ini sangat terhubung dengan reaksi dan respon tubuh kita terhadap perasaan yang sedang kita alami.
Untuk lebih jelasnya saya akan coba beri contoh. Ketika kita sedang merasa senang reaksi dan respon yang muncul dari tubuh kita adalah tersenyum lebar, berjalan dengan tegap, bahkan melebarkan postur tubuh dengan tangan kita. Begitu juga ketika sedang sedih, tubuh membungkuk, cemberut, kepala cenderung tertunduk.
Kabar baiknya, jalan saraf yang menghubungkan emosi dengan postur tubuh kita berjalan dua arah. Kita bisa merubah dan mencipta perasaan kita dengan mengubah postur tubuh, gerakan atau aksi, hingga dengan mimik muka. Tentu hebat bukan? Bahkan ekspresi muka kita memiliki kusa terhadap emosi kita!
Seorang peneliti yang bernama Amy Cuddy mengamati bagaimana postur tubuh dapat mempengaruhi proses kimiawi di dalam tubuh dan reaksinya pada otak manusia. Ketika seseorang duduk atau berdiri dengan tubuh yang terbuka, tangan mengembang, kaki melebar, maka produksi testosteron meningkat dan hormon stres menjadi berkurang.
Percobaan Menciptakan Emosi
Anda bisa mencoba cara berikut dan merasakan perbedaannya :
- Tarik nafas dalam-dalam secara perlahan dan lakukan 3x berturut-turut
- Badan tegap tapi tidak tegang
- Bahu kokoh mengembang (posisi terbuka)
- Kepala agak sedikit menengadah ke atas
- Tatapan mata tidak boleh merunduk
- Senyum lebar sampai mata berkerut
- Tahan sejenak sambil Anda rasakan sensasi apa yang muncul
Jika Anda merasa ada suatu rasa senang, gembira atau bahagia itulah efek dari mengubah postur tubuh, gerakan atau aksi, hingga dengan mimik muka bisa menciptakan emosi. Dan untuk membuktikan bahwa emosi itu selaras dengan postur tubuh, gerakan, hingga mimik muka coba dalam kondisi tadi Anda coba untuk memikirkan sesuatu yang sedih. Benar! Jawabannya ketika Anda saat reaksi dan respon tubuh senang atau bahagia, pikiran Anda kesulitan untuk memikirkan sesuatu hal yang bertentangan.
Nah, dengan memahami ini kita bisa mempunyai cara yang efektif sebagai pertolongan pertama ketika dilanda gangguan emosi dan perasaan negatif. Ubah postur tubuh, ubah gerak, dan ubah mimik atau ekspresi muka! Selamat mencoba!
Semoga bermanfaat!