Menghindari Overthinking

-

- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -

Pernahkah Anda khawatir dengan apa yang Anda pikirkan? Membayangkan sesuatu yang sebenarnya belum terjadi, mengingat kembali hal yang membuat sedih dan memprediksi hal-hal negatif di pikiran Anda? Overthinking!

Perlu kita ketahui bahwa pikiran kita ini supercanggih. Ia bisa memproses data atau informasi yang banyak dalam waktu yang bersamaan. Mengurai berbagai kemungkinan yang berpotensi muncul dan terus menelusur masuk mencari/membuat informasi berdasarkan dari variabel-variabel yang diciptakan sebagai input diproses sebelumnya.

Dengan kemampuan pikiran yang begitu hebat, tentu ada sisi positif dan negatifnya ibarat pedang dua sisi. Di satu sisi bisa membuat kita terus berkembang, belajar dan mencipta sesuatu yang baru dari hasil olahan informasi yang masuk ke pikiran kita. Di lain sisi bisa berlaku out of control, karena kelebihan informasi yang bisa membuat diri kita hang seperti pada sebuah komputer.

Terlalu banyak memikirkan hal-hal seperti itu sebenarnya berdampak yang buruk bagi kesehatan mental. Dalam kondisi overthinking, emosi bergejolak, mood tak karuan, tidak bisa berpikir jernih, punya kecenderungan untuk menunda pekerjaan, stres meningkat dan seabreg kerugian lainnya.

Keluar dari keadaan overthinking bukanlah persoalan yang mudah, kebanyakan justru terjebak untuk larut di dalamnya. Namun Anda tak perlu khawatir, ada 3 langkah sederhana yang terbukti ampuh untuk bisa keluar dari jerat overthinking.

1. Ketahuilah Penyebabnya

Seperti pada umumnya, untuk bisa mencegah kita harus tahu terlebih dulu penyebabnya. Jujur dan mengakui sebenar-benarnya adalah cara ampuh untuk bisa mengetahui penyebabnya.

Misal, ketika kita punya ketakutan dimarahi atasan. Akui saja jika kita memang punya rasa takut itu. Karena ketika kita tidak mengakuinya atau berusaha menolak rasa takutnya, pikiran kita akan mencari jalur alternatif untuk merepresentasikan ketakutan kita yang berpotensi diikuti dengan improvisasi diberbagai keadaan.

Setelah kita akui, statenya akan jadi lebih jelas. Kita bisa lanjut mencari mengapa rasa takut itu bisa ada, apakah karena ada kesalahan, atau faktor yang lainnya.

Sekarang kita sudah punya 2 variabel yaitu bentuk kekhawatiran dan penyebabnya :

Takut dimarahi atasan | Karena salah membuat laporan

(STOP SAMPAI SINI! TIDAK BOLEH ADA IMPROVISASI!)

2. Perlambat Kecepatan (Rileks) dan Cari Solusi

Ibarat mobil yang sedang ngebut, saat pikiran overthinking akan sulit dihentikan. Cara yang paling ampuh mengatasinya tentu dengan cara memperlambat kecepatannya terlebih dulu.

Ambil waktu sejenak untuk relaksasi sederhana seperti menarik nafas dalam-dalam dan hembuskan perlahan sampai Anda merasa benar-benar rileks. Dengan begitu pikiran Anda jauh lebih tenang, tidak seliar sebelumnya.

Setelah lebih tenang maka waktunya untuk mencari solusi atau ambil keputusan. Misal :

Menghadap atasan ketika dipanggil, jika kesalahan dibahas akui, minta maaf, dan perbaiki.

3. Take Action

Ketika formula solusi atau keputusan telah diambil segera take action! Meminimalisir pikiran kita kembali liar.

Silahkan Anda coba 3 langkah sederhana di atas dengan harapan bisa membantu Anda keluar dari jerat overthinking.

Semoga bermanfaat!

- Advertisement -

Share this article

Deni Heriyana
Deni Heriyanahttps://deniheriyana.com
Mind Consultant & Therapist, Life Coach, co-founder sekaligus penulis di 101mind.com, dan Part-Time Coder.

Recent posts

Popular categories

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini